Riset pemasaran adalah fungsi yang menghubungkan suatu organisasi dengan pasarnya melalui pengumpulan informasi. Informasi ini memungkinkan untuk identifikasi dan definisi peluang dan masalah yang digerakkan oleh pasar. Informasi memungkinkan untuk pembangkitan, perbaikan dan evaluasi tindakan pemasaran. Hal ini memungkinkan pemantauan kinerja pemasaran dan meningkatkan pemahaman tentang pemasaran sebagai proses bisnis.
The American Marketing Association mendefinisikan riset pemasaran sebagai suatu proses. Secara khusus, pengumpulan informasi yang berlaku untuk riset pemasaran adalah proses yang sistematis. Tugas spesifik dalam proses ini termasuk merancang metode untuk mengumpulkan informasi, mengelola proses pengumpulan informasi, menganalisis dan menafsirkan hasil, dan mengkomunikasikan temuan kepada pengambil keputusan. Tujuan utama pemasaran adalah untuk memungkinkan perusahaan merencanakan dan melaksanakan penetapan harga, promosi, dan distribusi produk, layanan, dan ide untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan baik bagi perusahaan maupun pelanggannya. Proses menciptakan pertukaran ini biasanya merupakan tanggung jawab manajer pemasaran perusahaan.
Manajer pemasaran berusaha untuk merangsang proses pemasaran dengan mengikuti berbagai kriteria keputusan. Lebih spesifik lagi, mereka fokus untuk mendapatkan barang dan jasa yang tepat (1) kepada orang yang tepat, (2) di tempat dan waktu yang tepat, (3) dengan harga yang tepat, (4) melalui penggunaan perpaduan yang tepat dari promosi teknik. Mengikuti kriteria ini akhirnya mengarah pada keberhasilan upaya pemasaran. Namun, penyebut umum yang terkait dengan setiap kriteria adalah ketidakpastian. Ketidakpastian terletak pada kenyataan bahwa perilaku konsumen tidak dapat diprediksi. Untuk mengurangi ketidakpastian ini, manajer pemasaran harus memiliki informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu.
Riset pemasaran adalah mekanisme untuk menghasilkan informasi itu. Semua riset pemasaran, entah itu dasar atau terapan, melibatkan metode ilmiah. Metode ilmiah adalah cara peneliti menggunakan pengetahuan dan bukti untuk mencapai kesimpulan obyektif tentang dunia nyata. Metode ilmiahnya sama dalam ilmu sosial seperti pemasaran dan ilmu fisika seperti fisika. Dalam hal ini, itulah cara kita memahami fenomena pemasaran. Intinya, bisnis sangat sederhana. Perusahaan perlu menghasilkan manfaat yang ingin dibeli orang. Itu berarti bahwa konsumen melihat perusahaan sebagai menyediakan bundel manfaat yang berharga. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi nilai yang dirasakan, dan perusahaan yang sukses adalah mereka yang memahami persamaan nilai. Dengan pemikiran ini, ada beberapa pertanyaan kunci, jawaban yang membantu memberikan pemahaman ini.
- Apa yang kami jual? Ini termasuk tidak hanya manfaat yang mudah dilihat, tetapi juga manfaat yang lebih emosional.
- Bagaimana konsumen memandang perusahaan kita? Apakah kita dipandang kurang lebih relatif dibandingkan dengan pesaing?
- Apa arti dari perusahaan / produk kami? Pengetahuan apa yang dimiliki orang terhadap perusahaan dan produknya? Apakah mereka tahu cara menggunakannya? Apakah mereka tahu semua kebutuhan yang berbeda yang dapat diatasi oleh perusahaan? Apa pengemasan dan promosi yang dikomunikasikan kepada konsumen?
- Apa yang diinginkan konsumen? Bagaimana perusahaan dapat membuat kehidupan pelanggannya lebih baik, dan bagaimana cara melakukannya dengan cara yang tidak mudah diduplikasi oleh perusahaan lain?
Menjawab pertanyaan-pertanyaan ini membutuhkan informasi. Fungsi riset pemasaran adalah untuk menyediakan informasi yang membantu memberikan jawaban ini, sehingga mengarah ke pengambilan keputusan yang lebih terinformasi dan lebih berhasil. Manajer yang menggunakan informasi ini mengurangi risiko yang terkait dengan pengambilan keputusan.
Wow amazing, I Really Like this post
ReplyDelete